Senin, 15 Oktober 2012

STRUKTUR DAN PROSES METABOLISME OBAT

Proses metabolisme dapat mempengaruhi aktivitas biologis, masa kerja dan toksisitas kerja obat sehingga pengetahuan tentang metabolisme obat dan senyawa organik asing lain (xenobiotika) sangat penting dalam bidang kimia medisinal.
Suatu obat dapat menimbulkan respons biologis dengan dua jalur, yaitu :
1.      ·         Obat aktif setelah masuk ke dalam peredaran darah, langsung beinteraksi dengan reseptor dan menimbulakan respons biologis.
1.      ·         Pra-obat setelah masuk ke peredaran darah mengalami proses metabolisme menjadi obat aktif, berinteraksi dengan reseptor dan menimbulkan respons biologis (bioaktivasi).
Metabolisme obat adalah mengubah senyawa yang relatif non polar, menjadi senyawa yang lebih polar sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh. 
1.       Faktor-faktor yang mempengaruuhi metabolisme obat.
·         ·         Factor genetik atau keturunan.
Hal ini ditunjukan dengan perbedaan individu pada proses metabolisme sejumlah obat yang kadang-kadang terjadi dalam sistem individu.
·         ·         Perbedaan spesies dan galur.
Pada proses metabolisme obat, perubahan kimia yang terjadi pada spesies dan galur kemungkinan sama atau sedikit berbeda, tetapi kadang-kadang ada perbedaan yang cukup besar pada reaksi metabolismenya.
·         ·         Perbedaan jenis kelamin.
·         ·         Perbedaan umur.
·         Penghambatan enzim metabolisme.
·          Indikasi enzim metabolisme.
·         Faktor-faktor lain.
Diet makanan, keadaan kurang gizi, ganguan keseimbangan hormone, kehamilan, peningkatan obat oleh protein plasma, distribusi obat dalam jaringan dan keadaan patologis hati.

1.       Tempat Metabolisme Obat.
perubahan kimia obat dalam tubuh terutama terjadi pada jaringan dan organ. Organ seperti hati, ginjal, dan saluran cerna. Hati adalah organ tubuh yang merupakan tempat utama metabolisme obat oleh karena mengandung lebih banyak enzim-enzim metabolism disbanding dengan organ lain, setelah pemberian secara oral, obat diserap oleh saluran cerna, masuk ke peredaran darah dan kemudian ke hati melalui efek lintas pertama. Aliran darah yang membawa obat atau senyawa organik yang melewati sel-sel hati secaraperlahan dan termetabolisis menjadi senyawa yang mudah larut dalam air kemudian diekskresikan  melalui urin.

            Jalur Umum Metabolisme Obat dan Senyawa Organik Asing.
Reaksis metabolisme obat dan senyawa organic asing ada dua tahap, yaitu :
1.      Reaksi fasa I atau reaksi fungsionalisme.
2.      Reaksi fasa II atau reaksi konjugasi.

a.       Reaksi fasa I
1.      Reaksi oksidasi.
-          Oksidasi gugus aromatic, ikatan rangkap, atom C benzilik dan alilik, atom C dari gugus karbonil dan imin.
-          Oksidasi atom C alifatik dan alisiklik.
-          Oksidasi sistem C-N, C-O, dan C-S
-          Oksidasi alcohol dan aldehid
-          Reaksi oksidassi lain.

2.      Reaksi reduksi.
-          Reduksi aldehid dan keton.
-          Reduksi senyawa azo dan nitro
-          Reaksi reduksi lain.
Reaksi fasa I dapat dicapai dengan :
·              Secara langsung memasukan gugus fungsional. Contoh : hidroksilasi senyawa aromatik dan alifatik.
·            Memodifikasi gugus fungsional yang ada dalam struktur molekul, contoh : reduksi gugus keton atau aldehid menjadi alcohol.
Fasa ini dapat menghasilkan suatu gugus fungsional yang mudah terkojugasiatau mengalami reaksi fasa II.

b.      Reaksi fasea II
Konjugasi asan glukuronat, konjugasis sulfat, konjugasi dengan glisin dan glukamin, konjugasi dengan glukation/asam merkaturat.

c.       Reaksi asetilasi.
d.      Reaksi metilasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar