Proses
metabolisme dapat mempengaruhi aktivitas biologis, masa kerja dan toksisitas
kerja obat sehingga pengetahuan tentang metabolisme obat dan senyawa organik
asing lain (xenobiotika) sangat penting dalam bidang kimia medisinal.
Suatu
obat dapat menimbulkan respons biologis dengan dua jalur, yaitu :
1. ·
Obat aktif setelah masuk ke dalam peredaran darah,
langsung beinteraksi dengan reseptor dan menimbulakan respons biologis.
1. ·
Pra-obat setelah masuk ke peredaran darah mengalami
proses metabolisme menjadi obat aktif, berinteraksi dengan reseptor dan
menimbulkan respons biologis (bioaktivasi).
Metabolisme
obat adalah mengubah senyawa yang relatif non polar, menjadi senyawa yang lebih
polar sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh.
1. Faktor-faktor
yang mempengaruuhi metabolisme obat.
·
·
Factor genetik atau keturunan.
Hal
ini ditunjukan dengan perbedaan individu pada proses metabolisme sejumlah obat
yang kadang-kadang terjadi dalam sistem individu.
·
·
Perbedaan spesies dan galur.
Pada
proses metabolisme obat, perubahan kimia yang terjadi pada spesies dan galur
kemungkinan sama atau sedikit berbeda, tetapi kadang-kadang ada perbedaan yang
cukup besar pada reaksi metabolismenya.
·
·
Perbedaan jenis kelamin.
·
·
Perbedaan umur.
·
Penghambatan enzim
metabolisme.
·
Indikasi
enzim metabolisme.
·
Faktor-faktor lain.
Diet
makanan, keadaan kurang gizi, ganguan keseimbangan hormone, kehamilan,
peningkatan obat oleh protein plasma, distribusi obat dalam jaringan dan
keadaan patologis hati.
1. Tempat
Metabolisme Obat.
perubahan
kimia obat dalam tubuh terutama terjadi pada jaringan dan organ. Organ seperti
hati, ginjal, dan saluran cerna. Hati adalah organ tubuh yang merupakan tempat
utama metabolisme obat oleh karena mengandung lebih banyak enzim-enzim
metabolism disbanding dengan organ lain, setelah pemberian secara oral, obat
diserap oleh saluran cerna, masuk ke peredaran darah dan kemudian ke hati
melalui efek lintas pertama. Aliran darah yang membawa obat atau senyawa
organik yang melewati sel-sel hati secaraperlahan dan termetabolisis menjadi
senyawa yang mudah larut dalam air kemudian diekskresikan melalui urin.
Jalur Umum Metabolisme Obat dan Senyawa
Organik Asing.
Reaksis
metabolisme obat dan senyawa organic asing ada dua tahap, yaitu :
1. Reaksi fasa I atau
reaksi fungsionalisme.
2. Reaksi fasa II atau
reaksi konjugasi.
a. Reaksi fasa I
1. Reaksi oksidasi.
-
Oksidasi gugus aromatic, ikatan rangkap, atom C benzilik dan alilik, atom C
dari gugus karbonil dan imin.
-
Oksidasi atom C alifatik dan alisiklik.
-
Oksidasi sistem C-N, C-O, dan C-S
-
Oksidasi alcohol dan aldehid
-
Reaksi oksidassi lain.
2. Reaksi reduksi.
-
Reduksi aldehid dan keton.
-
Reduksi senyawa azo dan nitro
-
Reaksi reduksi lain.
Reaksi
fasa I dapat dicapai dengan :
·
Secara langsung memasukan gugus fungsional. Contoh :
hidroksilasi senyawa aromatik dan alifatik.
·
Memodifikasi gugus fungsional yang ada dalam struktur
molekul, contoh : reduksi gugus keton atau aldehid menjadi alcohol.
Fasa
ini dapat menghasilkan suatu gugus fungsional yang mudah terkojugasiatau
mengalami reaksi fasa II.
b. Reaksi fasea II
Konjugasi
asan glukuronat, konjugasis sulfat, konjugasi dengan glisin dan glukamin,
konjugasi dengan glukation/asam merkaturat.
c. Reaksi
asetilasi.
d. Reaksi metilasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar